07 September 2020

REDOKS DAN ELEKTROKIMIA (Pendahuluan)


Elektrokimia merupakan cabang dari ilmu kimia yang secara khusus mempelajari hubungan listrik dan reaksi kimia. Proses-proses elektrokimia merupakan reaksi redoks (oksidasi-reduksi) di mana energi yang dihasilkan dari reaksi spontan dikonversi menjadi energi listrik atau di mana energi listrik digunakan untuk mendorong suatu reaksi nonspontan untuk terjadi.

Reaksi kimia dapat digolongkan menjadi berbagai macam reaksi. Salah satu diantaranya adalah reaksi yang berkaitan dengan perubahan bilangan oksidasi dari atom-atom sebelum dan sesudah reaksi. Dari tinjauan bilangan oksidasi reaksi dapat dibedakan menjadi 2 jenis reaksi yaitu :

  1. Golongan reaksi dimana atom-atom yang terlibat tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi sebelum dan sesudah reaksi. Reaksi dimana atom-atom yang terlibat tidak mengalami perubahan bilangan oksidasi disebut reaksi bukan reduksi-oksidasi yang lazim disebut reaksi bukan redoks.
  2. Golongan reaksi dimana diantara atom-atom yang terlibat ada yang mengalami perubahan bilangan oksidasi. Sebelum dan sesudah reaksi bilangan oksidasi atom-atom yang terlibat tidak sama (berubah). Reaksi ini disebut reaksi reduksi-oksidasi (reaksi redoks)

  1. PENGERTIAN REAKSI REDOKS

Redoks ( reduksi-oksidasi). Reduksi adalah penerimaan elektron atau penurunan bilangan oksidasi, sedangkan oksidasi adalah pelepasan elektron atau peningkatan bilangan oksidasi

CONTOH : REAKSI REDUKSI

Cu2+(aq) + 2e -------> Cu (s)                               Ag+(aq) + e --------> Ag(s)

CONTOH : REAKSI OKSIDASI

Zn(s) --------> Zn2+(aq)+ 2e                                    Al(s) ---------> Al3+(aq) + 3e


2. Konsep-konsep dasar Redoks

  1. Oksidasi adalah peristiwa pelepasan elektron atau penambahan (kenaikan) bilangan oksidasi
  2. Reduksi adalah peristiwa penangkapan elektron atau pengurangan (penurunan)  bilangan oksidasi
  3. Reduktor (pereduksi) adalah zat yang mengalami oksidasi atau zat yang melepaskan elektron, atau zat yang bilangan oksidasinya naik
  4. Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi atau zat yang menangkap elektron atau zat yang bilangan oksidasinya turun
  5. Redoks adalah reaksi yang terdiri dari peristiwa reduksi dan oksidasi atau reaksi perubahan bilangan oksidasi
  6. Reaksi disproporsionasi (autoredoks) adalah reaksi redoks dimana hanya satu jenis atom yang mengalami reduksi dan oksidasi atau reaksi redoks dimana hanya satu jenis atom yang bilangan oksidasinya berubah
  7. Mol elektron adalah selisih bilangan oksidasi

3. Aturan-aturan penentuan bilangan oksidasi :

  1.   Atom-atom dalam unsur memiliki bilangan oksidasi nol
  2.   Atom H dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi +1
  3.   Dalam hidrida logam (misal NaH, BaH2, AlH3) bilangan oksidasi H = -1
  4.   Atom O dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi = -2
  5.   Dalam senyawa F2O, bilangan oksidasi O = +2
  6.   Dalam peroksida (misal H2O2, Na2O2, BaO2) bilangan oksidasi O= -1
  7.   Atom logam dalam senyawa memiliki bilangan oksidasi positif
  8.   Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam senyawa = Nol
  9.   Jumlah bilangan oksidasi atom-atom dalam ion = muatan ion
  10.  Jika dua atom berikatan, bilangan oksidasi negatif selalu dimiliki atom yang keelektronegatifannya lebih besar


0 komentar:

Posting Komentar