16 Juli 2020

Pengertian Sifat Koligatif Larutan


Mengetahui Pengertian Sifat Koligatif pada Larutan


Pernahkan kalian memasak air hingga mendidih? Atau jika belum pernah, paling tidak pernah kalian melihat teman kalian memasak air hingga mendidih. Tahu nggak berapa temperatur air saat mendidih? Nah, kalau belum tahu ayo kita sama-sama cari tahu tentang hal tersebut. Peristiwa tersebut akan kita pelajari dalam pengertian sifat koligatif pada larutan.

Pada ilmu kimia, hal-hal tersebut dinamakan sifat koligatif larutan, Squad. Sifat koligatif larutan itu adalah suatu sifat larutan yang tergantung pada jumlah partikel zat terlarut dan tidak tergantung pada sifat zat terlarut tersebut. Untuk istilah koligatif sendiri, berasal dari bahasa latin, yaitu colligarae yang artinya bergabung bersama. Terdapat empat macam sifat koligatif larutan, yaitu penurunan tekanan uap larutan jenuh, penurunan titik beku, kenaikan titik didih, dan tekanan osmotik. Sebelum mempelajari sifat koligatif larutan, terlebih dahulu teman-teman harus memahami pengertian larutan dan partikel. Selain itu, teman-teman juga harus memahami pengertian senyawa elektrolit, senyawa nonelektrolit, ion dan molekul. Pastinya sudah mempelajarinya kan di kelas 10? Lalu, apakah air murni dapat dikatakan sebagai larutan? Yup! Air murni bukan termasuk ke dalam jenis larutan. Suatu larutan terbentuk apabila terdapat zat terlarut di dalam zat pelarut. Contohnya, apabila ke dalam air murni dimasukkan satu sendok gula, maka air murni tersebut berubah menjadi larutan gula. Air murni berperan sebagai pelarut dan gula berperan sebagai zat terlarut.

Secara garis besar, senyawa dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, pertama senyawa elektrolit dan kedua, senyawa nonelektrolit. Apabila suatu senyawa nonelektrolit ditambahkan kedalam air, maka akan terjadi peristiwa pelarutan. Sebagai contoh, ketika gula yang merupakan senyawa nonelektrolit dicampurkan ke dalam air maka akan mengalami pelarutan. Pada proses pelarutan, partikel-partikel gula akan menjauh satu sama lain dan bercampur dengan molekul air. Hasil dari pencampuran yang terjadi, disebut larutan gula.

Proses pelarutan gula akan berbeda dengan pelarutan garam dapur. Garam dapur termasuk ke dalam larutan elektrolit. Apabila garam dapur dilarutkan ke dalam air, maka akan terjadi peristiwa ionisasi. Untuk memudahkan RG Squad, coba deh perhatikan peristiwa kimia ini.
NaCl(s) + H2O(l) → Na+(aq) + Cl-(aq)

Dari reaksi di atas, terlihat bahwa jika sebuah senyawa NaCl dilarutkan ke dalam air, maka akan dihasilkan sebuah partikel Na+ dan sebuah partikel Cl-. Dengan demikian, kita mendapati bahwa jumlah total partikel yang terlarutnya menjadi dua partikel.

Pengetahuan tentang proses pelarutan menjadi hal yang sangat penting dalam memahami sifat koligatif larutan. Kelarutan suatu zat dalam pelarut tertentu dipengaruhi oleh faktor temperatur, ukuran partikel (luas permukaan zat), aksi dari luar (misalnya, pengadukan), dan sifat-sifat zat terlarut. Faktor-faktor ini berkaitan erat dengan sifat koligatif larutan ya.

Oke deh, sekarang kalian pastinya sudah paham dong tentang pengertian dan proses sifat koligatif pada larutan.


Sumber Berita: http://sman1kencong.sch.id/berita-ruangbelajar--kimia-xii-sma--pendahuluan-sifat-koligatif.html#ixzz6SKIzPsEs

0 komentar:

Posting Komentar