Hai anak-anak hebat, bagaimana kabarnya? Semoga selalu sehat dan tetap semangat belajar, ya.
Saat kamu makan, makanan yang masuk ke dalam tubuh akan melalui serangkaian proses metabolisme dengan bantuan enzim-enzim pencernaan. Kira-kira enzim itu apa?
Enzim memegang peranan penting dalam kehidupan karena bisa membantu proses kimiawi di dalam tubuh manusia. Ternyata, enzim itu merupakan salah satu bentuk protein fungsional di dalam tubuh, lho.
Protein-protein tersebut disintesis di dalam tubuh manusia, sehingga prosesnya disebut sintesis protein. Seperti apa sih mekanisme sintesis protein? Temukan jawabannya di artikel ini, ya.
Pengertian Sintesis Protein
Sintesis protein adalah proses pembentukan protein di dalam tubuh yang dilakukan oleh RNA atas perintah atau kode dari DNA. Sintesis protein berlangsung di dalam inti sel dan di dalam ribosom. Masih ingatkah kamu tentang ribosom? Ribosom adalah organel sel yang ukurannya kecil dan padat serta berfungsi sebagai tempat untuk sintesis protein.
Namanya juga sintesis, pasti membutuhkan bahan baku. Nah, bahan baku dalam sintesis protein adalah asam amino. Jumlah asam amino yang terlibat di dalam sintesis protein adalah 20. Namun, urutan asam amino tersebut dikode sepenuhnya oleh DNA. Adapun hasil akhir dari sintesis protein ini adalah terbentuknya protein fungsional, seperti enzim, hormon, keratin, dan haemoglobin. Lalu, seperti apa mekanismenya?
Mekanisme Sintesis Protein
1. Transkripsi
Transkripsi adalah proses pencetakan RNA oleh DNA. RNA yang terbentuk dibedakan menjadi tiga, yaitu tRNA, mRNA, dan rRNA. Urutan asam amino akan ditentukan oleh basa nitrogen yang menempel di rantai mRNA. Transkripsi terdiri dari tiga tahap, yaitu inisiasi (permulaan), elongasi (pemanjangan), dan terminasi (pengakhiran).
Adapun urutan proses transkripsi adalah sebagai berikut:
- Ikatan heliks DNA akan dibuka oleh enzim RNA polimerase dan terbentuk salinan informasi genetik dari DNA. Tempat untuk menempelnya RNA polimerase pada DNA disebut sebagai promoter. Promoter berfungsi untuk menunjukkan tempat dimulainya transkripsi dan menentukan DNA cetakan dari dua rantai yang ada. Proses ini disebut sebagai inisiasi.
- Dua rantai DNA yang terdiri dari rantai cetakan (sense) dan komplemen (antisense) mulai terpisah. Untuk promoter menempel di bagian rantai cetakan (sense).
- RNA mulai dibentuk oleh RNA polimerase dari titik awal promoter dan bergerak terus di sepanjang rantai cetakan DNA. Akibatnya, heliks DNA terbuka secara berurutan sepanjang 10 – 20 basa nitrogen. Nukleotida-nukleotida ini dirangkai dari arah 5’ -> 3’. Proses ini disebut sebagai elongasi.
- Basa nitrogen yang dibentuk pada RNA merupakan komplemen basa nitrogen pada rantai DNA sense, yaitu sebagai berikut.
- Basa T pada DNA untuk cetakan A pada RNA.
- Basa C pada DNA untuk cetakan G pada RNA
- Basa A pada DNA untuk cetakan U pada RNA.
- Basa G pada DNA untuk cetakan C pada RNA.
- Setelah RNA polimerase mentranskripsi DNA terminator, proses transkripsi akan berhenti. Proses ini disebut sebagai terminasi.
- Kemudian, RNA akan lepas dari RNA polimerase. Hal itu mengakibatkan DNA heliks tertutup kembali.
- mRNA yang dihasilkan dari tahap transkripsi akan keluar menuju inti sel ke ribosom.
2. Translasi
Translasi adalah penerjemahan kode genetik RNA menjadi urutan asam amino. Pada tahap ini, akan disintesis polipeptida menggunakan kode genetik dari mRNA di dalam ribosom oleh tRNA dengan bantuan enzim sintetase tRNA-aminoasil. Translasi juga terdiri dari tiga proses seperti transkripsi, yaitu inisiasi, elongasi translasi, dan terminasi translasi. Berikut ini ilustrasinya.
Adapun urutan dalam proses translasi adalah sebagai berikut.
- Molekul mRNA berikatan dengan subunit kecil ribosom di ujung 5’.
- Translasi diawali dari kodon start, yaitu AUG yang ada pada mRNA. Lalu, tRNA sebagai initiator yang memuat antikodon UAC akan membawa asam amino metionin. Asam amino tersebut akan melekat pada kodon AUG. Ingat, metionin merupakan asam amino awal dalam sintesis protein.
- Selanjutnya, asam amino lain akan ditambahkan oleh enzim tRNA-aminoasil hingga dihasilkan rantai polipeptida lengkap.
- Translasi semacam itu akan terus berlangsung sampai muncul kodon stop, yaitu UAA, UGA, atau UAG. Jika muncul salah satu kodon tersebut, proses translasi akan berhenti.
- Polipeptida yang terbentuk akan lepas dari ribosom.
Secara ringkas, sintesis protein bisa dituliskan sebagai berikut.
Jika kalian ingin tahu jenis-jenis kode genetik (kodon) untuk menentukan asam amino, cek tabel berikut.
Apakah kalian sudah paham dengan materi sintesis protein? Untuk mengecek pemahamanmu, yuk lihat contoh soal berikut.
Contoh Soal 1
Perhatikan diagram sintesis protein berikut.
Pada diagram tersebut, A, B, dan C berturut-turut adalah…
- RNA duTA, RNA transfer, dan protein
- DNA, RNA transfer, dan polipeptida
- RNA transfer, RNA duta, dan RNA ribosom
- Kodogen, kodon, dan antikodon
- Kodogen, RNA ribosom, dan asam amino
Pembahasan:
Berdasarkan diagram di atas:
- A: berperan untuk melakukan transkripsi sampai dihasilkannya mRNA(RNA duta) dengan kodon tertentu, yaitu DNA.
- B: berperan bertugas menerjemahkan kodon pada mRNA, yaitu tRNA.
- C: polipeptida atau hasil sintesis protein
Jadi, A, B, dan C berturut-turut adalah DNA, RNA transfer, dan polipeptida.
Jawaban: B
Contoh Soal 2
Perhatikan diagram berikut.
Berdasarkan rantai DNA sense tersebut, rantai tRNA yang terbentuk adalah…
- AUC CCU AAC GGA
- ACU GGA CCU AAG
- UAG CCU GGA UUG
- AGC UUA GGA CGC
- CCU GGA UUC GCG
Pembahasan:
Pertama, kamu tentukan terlebih dahulu kodon yang terbentuk pada mRNA, yaitu UCG AAU CCU GCG. Lalu, tentukan kode genetik pada tRNA yang merupakan pasangan dari kodon, yaitu AGC UUA GGA CGC. Di sini, tampak bahwa kode yang terbentuk mirip dengan kode pada rantai DNAnya, hanya saja basa T pada DNA diganti U pada tRNA.
Jadi, rantai tRNA yang terbentuk adalah AGC UUA GGA CGC.
Jawaban: D
Contoh Soal 3
Jika tRNA salah membaca kode genetik pada proses translasi, hal yang akan terjadi adalah…
- DNA melakukan transkripsi ulang
- tidak memengaruhi hasil
- proses translasi berulang
- timbul mutasi
- proses translasi berhenti
Pembahasan:
Translasi oleh tRNA merupakan proses penting dalam sintesis protein. Jika tRNA salah dalam menerjemahkan kode-kode genetik, jenis protein yang terbentuk juga akan berubah. Hal ini bisa memicu munculnya mutasi pada makhluk hidup. Contoh kelainan yang timbul akibat kesalahan tRNA dalam menerjemahkan kode genetik adalah anemia sickle cell.
Jadi, jika tRNA salah membaca kode genetik pada proses translasi, hal yang akan terjadi adalah timbulnya mutasi.
SUMBER
- https://d14fikpiqfsi71.cloudfront.net/media/W1siZiIsIjIwMjAvMDEvMDcvMTIvMDgvMTUvZTQ2NWY5YTUtNTNlMi00YmFlLWJiMGQtMTZlNmZmMjQwY2JkL1RleHRib29rX0cxMiUyMEJpb2xvZ2klMjBNYXRlcmklMjBHZW5ldGlrLnBkZiJdXQ.pdf?sha=2139d415c88ecf67
- http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/196805091994031-KUSNADI/BUKU_SAKU_BIOLOGI_SMA%2CKUSNADI_dkk/Kelas_XII/3._Materi_genetik/SUBSTANSI_GENETIKA.pdf%5B/spoiler%5D
- https://www.quipper.com/id/blog/mapel/biologi/sintesis-protein-biologi-kelas-12-k13/